Ramadhan 2019 Penentuan 01 Syawal 1440 H

Kapan 'Idul Fitri tahun 2019 ini.? Pada kelender masehi tertulis bulan ramadhan yang diawali pada Senin 6 Mei 2019 akan berakhir pada Selasa 4 Juni 2019, dengan begitu apakah Ramadhan tahun ini sudah pasti genap 30 hari.?


Ramadhan 2019 telah dimulai pada hari Senin 6 Mei 2019 M, itu artinya 30 hari ke depan atau 29 hari ke depan 'Idul Fitri 1 Syawal akan datang. Yang jadi perdebatan umat Islam di Indonesia bahkan dunia, apakah Ramadan 2019 ini berjumlah 29 hari atau genap 30 hari.?

Menanggapi pertanyaan tersebut selayaknya kita harus kembali kedalil syar'i tentang motede penetapan awal bulan. Dalam hal ini ada 2 (dua) metode yang dibenarkan agama dan dipakai oleh masyarakat salaf hingga masyarakat moderen yaitu metode Hisab dan metode Ru'yah/Rukyah.

Metode Hisab bersumber dari ilmu falaq (ilmu astronomi), metode hisab adalah suatu cara menentukan awal/akhir suatu bulan hijriyah dengan cara memprediksi dengan jalan menghitung menggunakan rumus-rumus ilmu falaq dengan prinsip matematis. Karena metode hisab menggunakan rumus-rumus dengan prinsip matematis maka penganut metode hisab sudah sedari awal meyakini awal/akhir bulan jatuh secara pasti sesuai dengan apa yang mereka hitung. Organisasi Islam terbesar di Indonesia yang secara gencar memberlakukan metode hisab dalam penentuan 1 Syawal adalah Muhammadiyah.

Sedangkan metode Rukyah artinya melihat, rukyah atau biasanya rukyatul hilal adalah suatu metode menentukan awal bulan dengan cara mengamati dan melihat langsung bulan baru (hilal) yang terbit dengan mata kepala, sederhananya apabila sesudah malam ke 29 Ramadhan bulan baru (hilal) sudah terlihat di ufuk (langit barat) itu pertanda puasa Ramadhan tahun tersebut cukup 29 hari saja, namun apabila saat itu bulan baru (hilal) tidak terlihat, baik dengan sebab ukurannya di bawah 2 derajat atau sudah 2 derajat namun tertutup awan maka ini pertanda Ramadhan mesti digenapkan menjadi 30 hari. Salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia yang memberlakukan metode rukyah adalah Nahdatul Ulama (NU).

Polemik yang terjadi hampir setiap tahun di Indonesia adalah perbedaan antara Muhammadiyah dan NU dalam menentukan awal Ramadhan dan hari raya I'dul Fitri 1 syawal, contoh kasus; saat warga Muhammadiyah memutuskan dengan metode hisab bahwa Ramadhan hanya 29 hari, namun warga NU menggunakan metode melihat bulan di malam sesudah malam ke 29 dan ternyata bulan tidak terlihat dan warga NU harus menggenapkan jumlah puasa menjadi 30 hari sedangkan warga Muhammadiyah sudah berhari raya di hari tersebut, maka distulah ketidakselarasan terjadi, ketidakkompakkan terlihat, khawatirnya oleh pihak-pihak anarkis celah-celah ini dijadikan mereka untuk membelah ukhuwah umat Islam.

Menyikapi hal tersebut, dalam hal ini adalah lembaga Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) yang dikepalai oleh Lukman Hakim Saipuddin memberlakukan sidang isbat. Isbat/itsbat artinya penetapan/penentuan. Sidang itsbat adalah suatu forum pertemuan petinggi negara RI bidang terkait (dalam hal ini kepala kemenag pusat dan jajarannya) beserta ormas-ormas Islam seindonesia ditambah undangan-undangan khusus dari negara tetangga melakukan rapat dalam rangka membahas guna memutuskan kapan jatuhnya 1 Ramadhan atau 1 Syawal bagi negara Indonesia. Sidang isbat bisa dilaksanakan dengan terbuka (bebasnya media meliput secara lansung) atau tertutup (media hanya menunggu konferensi pers dari Kemenag). Sebelum sidang isbat diadakan pihak kemenag sudah meyebar orang-orangnya di titik-titik pantauan hilal yang tersebar di seluruh nusantara guna menyaksikan apakah ada hilal terlihat walau disatu titik saja diantara titik-titik tersebut. Dalam sidang isbat setiap ormas-ormas Islam yang hadir diminta paparannya tentang penentuan 1 Syawal dilanjutkan dengan laporan-laporan hasil pengamatan dari titik-titik pantauan hilal yang tersebar tadi. Maka hasil dari kegiatan tersebut yang diputuskan oleh kepala kemenag itulah yang jadi keputusan besama kemudian di sampaikan dalam konferensi pers dan menjadi ketentuan bagi seluruh rakyat Indonesia tentang kapan 1 Syawal. 

Sebagai warga negara tentunya wajib hukumnya mengikuti apa yang ditetapkan pemerintah termasuk berhari raya pada 1 Syawal, namun oleh sebab saking beragamnya masyarakat Indonesia tetap saja ada sebagian kelompok kecil biasanya yang masih berbeda dengan ketetapan pemerintah, bahkan ada yang 2/3 hari lebih dulu atau lebih akhir dari orang sewajarnya. Kita tentu berharap Ramadhan 2019 ini benar membawa berkah bagi bangsa indonesia, ditengah gencarnya polemik politik saat ini kembali kita berharap khususunya bagi umat Islam Indonesia agar tetap bersatu dalam hal apapun hindari perpecahbelahan sekecil apapun tanpa terkecuali tentang penentuan 1 Syawal 1440 H. Saat moment awal Ramadhan umat Islam Indonesia kompak dan serempak berpuasa di hari/tanggal yang sama semoga pada moment 'Idul Fitri 1 Syawal 1440 H kita kembali serempak. Aamiin Ya Robbal 'Alamin...

0 Response to "Ramadhan 2019 Penentuan 01 Syawal 1440 H"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel