Puisi Terbaik : Cincin Terseret Arus Petaka



Bersarang pasir di bawah kaki
Tersiram hujan ia mengalir
Membasuh seakannya kaki
Namun lumpur tak terhindarkan jua

Bersarang debu di atas kepala
Tertiup angin ia berlari
Seakanlah dia pergi
Tapi daun kering hinggaplah jua

Saat ku berdilema cinta
Kau datang seakan membantu
Meneguhkan dan menguatkanku
Walau diriku tak pernah meminta itu

Saat ku mengaduh dan mengadu
Kau sambung kata untuk setiap ucapanku
Menabahkan dan menyabarkanku
Namun benarkah itu maksudmu

Saat cintaku terhalang restu
Bagai jalan satu tertutup seribu batu
Hingga rindu hampir putus di kalbu
Kau pun datang tunjukkan jalan baru

Ku harap benar itu maksudmu
Ku sangka jujur apa ucapmu
Ku percayakan kau penuntunku
Tapi malah kau sesatkan aku

Bukannya kau mempererat ikatan yang longgar
Bukannya kau menyambung tali yang terputus
Nyatanya kau patahkan ranting yang rapuh
Malah kau pecahkan gelas yang retak

Ku pinta kau sampaikan cincin itu
Malah kau tukar dengan cincin palsu
Kau curi cincin murni dariku
Tega kau sematkan dijari manismu

Kini kau yang bersanding di pelaminan itu
Setelah kau rebut dia dariku
Kini kau tertawa di depanku
Seakan kau hina akan kebodohanku

Ternyata kaulah penghalang itu
Namun kau bertopeng di depanku
Seakan kau sang juru selamatku
Tapi maksudmu tak lain meyingkirkanku

Sungguh licik persainganmu
Walau kau jua mencintai kekasihku
Tapi kau adalah teman karibku
Namun tega kau rampas dia dariku

Kau laksana pagar yang makan tanaman
Seperti serigala berbulu domba
Bagai sang iblis berjubah malaikat
Kau tega menikam dari belakang

Kenapa saat ku pinta kau padamkan api
Malah kau bakar dilain sisi
Ternyata kaulah yang pertama menyalakan api
Barapun kau tiup hingga terbakar lagi

Seperti bunga yang ku jaga bertahun lamanya
Telah layu akibat panasnya cuaca
Kau datang seakan mau menyiraminya
Tanpa izinku kau malah memetiknya

Bagai mencuci tangan di air yang deras
Cepatlah bersih hanyut ia terbawa
Namun tiadalah aku menyangka
Cincin longgar di jari terseret arus petaka

0 Response to "Puisi Terbaik : Cincin Terseret Arus Petaka"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel