Puisi Terbaik : Kabut Putih
Bukanlah arti kesucian kabut putih yang membatasi pandangan...
Bukanlah arti kerinduan kabut putih yang menghalangi harapan...
Tak jauh mata memandang...
Tak panjang hasrat mengharap...
Menyelimuti alam bak hidup di atas awan...
Sang laju kini berjalan pelan...
Sang penerbang enggan melayang...
Aktifitas kini tertahankan...
Rutinitas kini terhentikan...
Pekatnya udara meyesakkan nafas kehidupan...
Terdengar keluhan insan...
Tersiar ocehan makhluk tuhan...
Apakah itu do'a dalam pengampunan...
Ataukah cela dalam kemarahan...
Sampaikanlah pada yang berbuat kerusakan...
Ku rindu menatap langit yang biru...
Ku rindu cerahnya cahaya mentari...
Ku rindu nafas udara yang segar...
Dalam harap ku akan turunnya hujan...
Kepada sang angin ku sertakan harapku tuk menyapu kabut alam...
Sungguh ketika tangan keji dengan serakah merusak keasrian alam...
Alampun hadirkan balasan hingga tak hanya kepada yang melakukan...
Maka pantaskah manusia mengharap kebaikan dari sang alam...
Tuk hilangkan akibat buruk yang padahal manusialah yang menyebabkan...
Namun hanya tuhanlah yang kuasa tuk merubah keadaan...
Tiada musibah kecuali atas kesalahan insan...
Tak datang anugrah kecuali atas kesadaran insan...
Akankah esok semua kan sirna...
Ataukah esok semua tambah gelap gulita...
Semuanya dalam kehendak yang maha kuasa...
Kabut putih tak seputih hati manusia...
Kabut putih sekabut hati manusia...
Menutupi mata hati dan pemikiran...
Samarkan jalan sehat dan kebenaran...
Tanpa pikir panjang mereka cemari alam kehidupan...
Bukanlah arti kerinduan kabut putih yang menghalangi harapan...
Tak jauh mata memandang...
Tak panjang hasrat mengharap...
Menyelimuti alam bak hidup di atas awan...
Sang laju kini berjalan pelan...
Sang penerbang enggan melayang...
Aktifitas kini tertahankan...
Rutinitas kini terhentikan...
Pekatnya udara meyesakkan nafas kehidupan...
Terdengar keluhan insan...
Tersiar ocehan makhluk tuhan...
Apakah itu do'a dalam pengampunan...
Ataukah cela dalam kemarahan...
Sampaikanlah pada yang berbuat kerusakan...
Ku rindu menatap langit yang biru...
Ku rindu cerahnya cahaya mentari...
Ku rindu nafas udara yang segar...
Dalam harap ku akan turunnya hujan...
Kepada sang angin ku sertakan harapku tuk menyapu kabut alam...
Sungguh ketika tangan keji dengan serakah merusak keasrian alam...
Alampun hadirkan balasan hingga tak hanya kepada yang melakukan...
Maka pantaskah manusia mengharap kebaikan dari sang alam...
Tuk hilangkan akibat buruk yang padahal manusialah yang menyebabkan...
Namun hanya tuhanlah yang kuasa tuk merubah keadaan...
Tiada musibah kecuali atas kesalahan insan...
Tak datang anugrah kecuali atas kesadaran insan...
Akankah esok semua kan sirna...
Ataukah esok semua tambah gelap gulita...
Semuanya dalam kehendak yang maha kuasa...
Kabut putih tak seputih hati manusia...
Kabut putih sekabut hati manusia...
Menutupi mata hati dan pemikiran...
Samarkan jalan sehat dan kebenaran...
Tanpa pikir panjang mereka cemari alam kehidupan...
Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
ReplyDeleteDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny