Puisi Terbaik : Kelambu Surga


Kilatan cahaya yang mengiringi taburan si baras kuning
Terkumandanglah keagungan dari sang suara
Saat itulah kita berdua bersanding di mahligai pelaminan putih

Disaksikan beribu pasang mata
Dipujakan serta beribu restu dan do'a
Bahagialah yang semoga menyelimuti kisah kita

Cincin yang tersemat di dua jari yang berbeda
Sebagai pengikat untuk cinta kita
Cinta si bujang dan perawan yang kini telah bersama

Melati yang menghiasi sanggul mahkota
Selagi bertahta di kelambu surga
Menjadi saksi bisu di malam pertama kita

Keris yang berkumpang naga
Kokoh kuat bak waja
Siap menancap mesra dan gagah ke dalam kubangan cinta

Mahar tiadalah berharga
Raga diri berserah dalam rasa jiwa yang menggugah
Atas nama cinta relakanlah semuanya untuk pasrah

Pecahlah sang upung mayang
Terkulai lemas oleh sentuhan dan pelukan
Terbuai lena dalam balutan nikmatnya anugerah tuhan

Inikah rasanya surga dunia
Tak terbayang dan terasa sebelumnya
Saat tikaman cinta merasuk sampai ke dasar jiwa

Tercapailah hasrat yang terpendam
Terlepaslah nafsu jiwa yang tergenggam
Hingga insan lupa dalam ingatan

Tak terdengar lagi dentingan waktu yang berjalan
Tak terhitung lagi desahan manja yang bersahutan
Tak terasa begitu cepat pagi mengakhiri kisah di malam pertama

Air bungapun mengguyur tubuh kita
Menyucikan dua tubuh yang usai bercumbu mesra
Sebagai pertanda hari baru telah tiba

Sungguh indah peristiwa di malam pertama
Walau tak sudi abadi dalam potret dan gambar bercerita
Cukup melati putih yang bersaksi tentang kisah di kelambu surga



0 Response to "Puisi Terbaik : Kelambu Surga"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel