Puisi Terbaik : Sang Pelindung Hati


Sesuci cinta dihati.
Sebersih jiwa yang suci.
Setulus rasa dihati.
Tak ternoda oleh rasa yang keji.

Terbias dari tatapan mata.
Terqias dalam untaian kata.
Sang pemimpi yang mencari makna.
Sang pujangga yang mencari cinta.
Di sini terkisah maksud sang pelindung hati.

Sesunyi malam yang sepi.
Panggilan hati yang berselimut mimpi yang tak terdengar oleh sang pujaan hati.

Sehangat cahaya mentari.
Hadirkan harapan mimpi tuk tuai langkah baru nan pasti demi wujudkan angan dihati.

Sebening embun dipagi.
Kesucian jiwa dibalik ketulusan hati yang meneteskan harapan yang telah lama dinanti.

Setenang tetes air yang jatuh.
Tetesan cinta yang memcah lautan rindu yang berbisik menahan asa yang tak bertepi.

Selembut bunga yang gugur.
Alunan rasa yang membawa asa memastikan cinta tuk menyentuh jiwa yang suci.

Setajam mata pedang.
Membunuh lawan tak relakan indahnya kan hilang dari kenyataan yang kini lebih dari mimpi.

Sekokoh tebing yang tinggi.
Lindungi hati sang berjiwa besar nan berhati tegar kuatkan cinta yang kokoh dan abadi.

Sehanyut alunan melodi.
Nyanyian rindu yang disambut cinta mendawaikan nada asmara yang kini lagi bersemi.

Relakah kau mengusik keheningam malam.?
Relakah kau padamkan cahaya mentari.?
Mampukah kau keruhkan beningnya embun pagi.?
Mampukah kau diamkan jatuhnya tetesan air.?
Sanggupkah kau menahan gugurnya bunga.?
Sanggupkah kau menepis goresan mata pedang.?
Dapatkah kau runtuhkan tingginya tebing.?
Dapatkah kau bisukan alunan melodi.?

Kan ku teriakkan sebelum heningnya sang malam.
Kan ku nyalakan api sebelum terbitnya sang mentari.
Kan ku siram sebelum datangnya sang embun pagi
Kan ku curahkan sebelumnya menetesnya sang air.
Kan ku petik sebelum gugurnya sang bunga.
Kan ku bunuh sebelum menggores oleh sang mata pedang.
Kan ku daki sebelum terjalnya sang tebing.
Kan ku nyanyikan lagu sebelum mengalunnya sang melodi.

Sesuci cinta dihati.
Relakah wahai sang pelindung hati.
Sang musuh merebut sang pujaan hati.
Berjuanglah duhai sang pelindung hati.
Demi hasrat jiwa dihati.
Selamanya sampai nanti.
Hingga raga tak mampu lagi memberi.
Hingga jiwa tak sanggup lagi berbagi.

0 Response to "Puisi Terbaik : Sang Pelindung Hati"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel